Ciri-ciri Ordo hama yang sering pada Tanaman
Ordo
merupakan kebangsaan dari hewan. Hewan akan memiliki kemiripan yang cukup
identik jika memiliki ordo yang sama. Mulai dari bentuk, makanannya, dan
lingkungannya akan memiliki kemiripan. Berikut ini akan disajikan ordo-ordo
yang sering menjadi hama bagi tanaman yang dibudidayakan :
1.
Ordo Coleoptera
Coleoptera berasal dari bahasa
Latin coleos (perisai) dan pteron (sayap), berarti insekta bersayap
perisai. Serangga ini dinamakan demikian
karena sayap luarnya mengeras seperti seludang sedangkan sayap di dalam yang
tertutup tipis seperti membrane. Dalam bahasa Indonesia ordo ini disebut
Kumbang. Mulut pada tipe serangga ini adalah menggigit dan mengunyah. Makanan
imago dan larvanya berbeda, umumnya serangga dewasa memakan hewan dan tanaman
yang masih hidup maupun yang sudah mati sedangkan larvanya memakan kompos
batang dan akar pohon. Ordo ini berkembang biak dengan cara holometabola atau
sempurna. Dari seluruh kelas anggota serangga 40%nya merupakan ordo coleopteran
yang terdiri dari 250 spesies lebih. Dalam ordo ini banyak yang bertindak
sebagai hama dan ada juga yang menjadi predator larva hama. Beberapa family
dari ordo ini adalah dynastidae, melolonthidae, rutelidae, lampyridae,
coccinellidae, curculionidae, histeridae, cerambycidae dan scolytidae.
Empat puluh persen dari seluruh
spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru
masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan total jumlah spesies, yang
diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta. Anggota-anggotanya ada yang
bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator
(pemangsa) bagi serangga lain.
Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah :
Ø
Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan
sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung
zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti
selaput.
Ø
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi
menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang
membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.
Ø
Mengalami metamorfosis sempurna.
Ø
System pernapasannya menggunakan trakea dan
system peredarannya system peredaran darah terbuka
Ø
Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang
perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —>
dewasa (imago).
Ø
Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe
oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak
memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Ø
Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe
penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa
jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong
yang terbentuk di depan kepala.
Ø
Contoh : Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros),
Kutu gabah (Rhyzoperta dominica) Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima
Gestr), Kumbang hijau (Euchlora viridis ), kepik beras (calandra oryzae),
perusak tanaman kopi (Xyleborus coffeage), kunang-kunang bercahaya (Lapyrinae),
kepik air (Dytiscidae), dll.
2.
Ordo Lepidoptera (kupu-kupu)
Lepidoptera adalah salah satu
kategori hewan serangga yang mayoritas hewannya adalah jenis kupu-kupu dan
ngengat. Ciri utama ordo lepidoptera / ciri khas ordo lepidoptera adalah
sebagai berikut :
- Mempunyai 2 pasang sayap tipis yang ditutupi sisik-sisik halus.
- Mempunyai wama beraneka macam.
- Hinggap dengan menegakkan kedua sayapnya.
- Jenis kupu-kupu merupakan hewan yang aktif di siang hari (diurnal).
- Jenis ngengat merupakan hewan yang aktif di malam hari (nocturnal).
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Berdasarkan bentuk tubuh dan cara hidupnya, kupu-kupu dibagi atas 6 golongan, yaitu :
Contoh
serangga ordo lepidoptera antara
lain adalah :
1.
Rhopalocera (kupu-kupu terbang siang)
Contoh
hewan lepidoptera rhopalocera adalah kupu-kupu johar dan kupu-kupu kalung
mutiara.
2.
Bombycidae (kupu-kupu pemintal)
Contoh
hewan lepidoptera bombycidae adalah Attacus atlas: kupu-kupu gajah dan Bombyx
mori: kupu-kupu ulat sutra.
3.
Spingidae (kupu-kupu berekor panah)
Contoh
spesies lepidoptera spingidae adalah :
—
Zensera coffiae: kupu-kupu Nonol.
—
Acherontia lachesis: kupu tengkorak.
—
Duomicus ceramicus: olong-olong.
4.
Noctuidae (kupu-kupu terbang malam)
Contoh
spesies lepidoptera noctuidae adalah :
—
Agrous: ulat bumi, merusak padi.
—
Hyblaea puera: ulat jati, merusak tanaman jati.
5.
Geometridae (kupu-kupu ulat jengkal)
Contoh
serangga lepidoptera geometridae adalah :
—
kupu-kupu kina.
6.
Microlepidopura (kupu-kupu kecil)
Contoh
serangga lepidoptera jenis microlepidopura adalah :
—
Tineola tripazella = Ngengat, larvanya ada di dalam kokon dan dapat merusak
pakaian.
—
Laepeyresia leucostoma = Kupu-kupu padi, larvanya merusak tanaman padi.
Klasifikasi Kupu-Kupu
- Nama Spesies : Papilio memnon
- Nama Genus : Papilio
- Nama Famili : Papilionidae
- Nama Ordo : Lepidoptera
- Nama Kelas : Insecta
- Nama Filum : Arthropoda
- Kingdom : Animalia
3.
Ordo Orthoptera
Othoptera
berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan
sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang
sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula
yang bersifat sebagai predator.
Bentuk
tubuh bulat panjang dengan kepala hypognathus. Mata majemuk jelas dan besar
dengan dua atau tiga mata tunggal (ocelli) atau juga tanpa mata tunggal. Antena
relatif panjang dan banyak spesies yang antenanya melebihi panjang tubuhnya
dengan ruas yang banyak. Mulut bertipe penggigit pengunyah. Dada mengalami
pengerasan yang kuat. Pada Orthoptera, serangganya ada yang bersayap ada juga
yang tidak bersayap. Serangga yang bersayap terdiri dua pasang sayap. Sayap
depan memanjang mempunyai jejari (vena) sayap yang banyak dan teksturnya
menebal agak kaku disebut tegmina. Tekstur sayap belakang seperti selaput dan
lebar dengan banyak jejari. Tungkai belakang lebih besar dan panjang daripada
kedua tungkai yang depan. Tungkai tersebut dengan femur yang besar untuk
meloncat (tipe saltatorial). Terdapat pula dengan jenis dengan tungkai besar
dan lebar berfungsi untuk menggali (tipe fossorial) pada Gryllotalpidae.
Abdomen
umumnya terdiri atas banyak ruas. Pada Orthoptera yang menghasailkan suara
biasanya terdapat timpana pada ruas abdomen pertama (misal belakang).
Ovipositor pada beberapa jenis bentuknya panjang seperti jarum, tetapi pada
beberapa jenis yang lain pendek dan tersembunyi. Ada pula yang bentuknya
seperti pedang. Perkembangbiakannya secara perkawinan dan mengalami
metamorphosis sederhana. Serangga muda dan dewasa mempunyai habitat dan makanan
yang sama. Umumnya fitofag dan beberapa zoofag dan bahkan ada yang bersifat
kanibal.
Ordo
Orthoptera dibagi menjadi 6 subordo yaitu subordo Caelifera, Ensifera,
Mantodae, Phasmatodae, Blattodae dan Grylloblattodae. Dari 6 subordo dibagi
menjadi famili antara lain beberapa disebutkan di bawah ini dengan contoh
spesiesnya, yang erat hubungannya dibidang pertanian baik sebagai hama atau
predator.
1. Famili Blattidae
~ Periplaneta austalasiae Fbr.
2. Famili Mantidae
Famili ini bersifat zoofagus yaitu
pemakan hewan. Saat bertelur ia menempatkan telurnya di ranting pohon, dan
bentuk telurnya paketan, maksudnya dalam satu telur terdapat beberapa embrio.
Contohnya:
~ Otomantis sp. ( Predator )
~ Stagmomantis sp ( belalang sembah
)
3. Famili Acridiidae
Ciri-ciri dari famili ini antara lain:
• Antenanya pendek
• Umumnya bersifat Diurnal ( hidup
di siang hari )
• Kaki belakang membesar yang
digunakan untuk meloncat ( Saltatorial )
• Belalang betina meletakan telurnya
di tanah
• Mempunyai warna kamuflase
Contohnya:
~ Locusta migrotarin M. ( hama
tanaman monokotil )
~ Valanga nigricornis Burm. ( hama
tanaman jati )
4. Famili Tettigonidae
Ciri-ciri dari famili ini antara
lain:
• Serangga betinanya mempunyai
ovipositor berbentuk seperti pedang
• Serangga jantan dapat mengeluarkan
suara
• Bersifat nokturnal ( hidup di
siang hari )
• Antenanya panjang, ukurannya sama
dengan panjang tubuhnya
Contohnya:
~ Sexava spp. ( hama pada tanaman
palmae, pandan )
~ Flimaea chloris De.H. ( hama pada
tebu, tembakau )
5. Famili Gryllidae
Ciri-ciri dari famili ini antara
lain:
• Hidupnya di tanah
• Bersifat nocturnal
• Tioe kakinya biasanya Fossorial (
menggali tanah )
• Mempunyai ovipositor
~ Gryllus bimaculatus De.G. (
jangkrik / hama pada rerumputan Graminae )
~ Brachytrypus portentosus Lich. (
gangsir / hama pada rerumputan Graminae )
~ Grillotalpu sp. ( orong – orong /
anjing tanah )
Comments
Post a Comment