Perencanaan Pengelolaan Lahan Pertanian di Indonesia

       Indonesia merupakan negara agraris, negara yang menjadikan pertanian sebagai lapangan kerja utama bagi rakyatnya. Indonesia memiliki luas lahan yang sangat besar dan belum termanfaatkan dan dikelola dengan baik. karena kurangnya kesadaran dan ketidakpengetahuan masyarakat terhadap bagaimana manfaatkan lahan dengan baik. sebagian besar lahan yang belum dikelola adalah lahan kering, sehingga, masyarakat tidak mampu mengelolanya, mereka hanya memanfaatkan lahan basah yang notabenenya ketersediaan air sangat tercukupi dan umumnya menggunakan sistem irigasi modern. selain itu, dengan semakin berkembangnya perekonomian masyarakat dan percepatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. lahan-lahan produksi pertanian menjadi semakin terpinggirkan dan diganti dengan ruko, toko, jalan dan sebagainya. akibatnya, produksi pertanian Indonesia semakin menurun dan harus terus menerus melakukan impor bahan pangan dari negara lain. dengan kondisi seperti ini, Indonesia tidak akan mampu menjadi negara yang mandiri dalam sektor pangan, padahal sektor tersebut merupakan sektor vital dalam suatu negara. Jika kondisi ini terus berlangsung, negara lain akan leluasa menguasai dan memonopoli sesuka hati mereka untuk mempengaruhi perekonomian Indonesia.
        oleh karena itu, masyarakat harus mampu mengelola lahan yang ada dengan semaksimal mungkin. sebagian besar petani kita hanya mengandalkan pengetahuan berdasarkan pengalaman mereka saja tanpa mau mengintroduksi pengetahuan modern yang sudah semakin berkembang, cara dan pola pikir masih tradisional. sehingga, pertanian kita sulit maju dan tertinggal dari nega lain.
        Dalam melakukan pengelolaan lahan yang pertamakali dilakukan adalah melakukan evaluasi lahan, yaitu menganalisa keadaan, penggunaan, dan aspek ekonomis yang dimiliki oleh suatu lahan. sehingga perlu perencanaan yang matang dalam masalah ini, nantinya ini akan mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan lahan tersebut. Evaluasi lahan umumnya merupakan kegiatan lanjutan dari survei dan pemetaan tanah atau sumber daya lahan lainnya, melalui pendekatan interpretasi data tanah serta fisik lingkungan untuk suatu tujuan penggunaan tertentu. Sejalan dengan dibedakannya macam dan tingkat pemetaan tanah, maka dalam evaluasi lahan juga dibedakan menurut ketersediaan data hasil survei dan pemetaan tanah atau survei sumber daya lahan lainnya, sesuai dengan tingkat dan skala pemetaannya.



       

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI LIPID DAN KOLESTROL)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (ASAM AMINO DAN PROTEIN)