RADIASI MATAHARI

RADIASI SURYA
A.    Radiasi Matahari
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka bumi ini. Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi surya yang dapat mengaktifkan melekul gas atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam waktu yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan, evapotranspirasi dan keawanan.
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain. Pengukuran radiasi surya yang sampai dipermukaan bumi di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh kedudukan surya terhadap bumi, kebersihan langit termasuk keawanan dan lokasi titik pengukuran itu sendiri. Radiasi surya yang diukur adalah jumlah energi radiasi yang sampai di permukaan bumi dalam bentuk intensitas dan lama peyinaran dalam sehari, sebulan atau setahun atau untuk periode waktu tertentu yang diinginkan.
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah.
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat) faktor:
  1. Jarak matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari.
  2. Intensitas radiasi matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus.
  3. Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara matahari terbit dan matahari terbenam.
  4. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
Radiasi matahari yang diterima oleh bumi kita (energi matahari) akan diterima dengan cara sebagai berikut:  
  1. Diserap oleh aerosol & awan di atmosfer bumi yang akhirnya menjadi panas. Radiasi yang terserap ini menyebabkan naiknya temperatur gas-gas dan aerosol-aerosol. Aerosol adalah kumpulan cairan kecil atau partikel-partikel solid yang menyebar dalam suatu gas, seperti uap air di atmosfir, debu-debu angkasa, etc.
  2. Ditangkis oleh atmosfer (oleh gas2 dan aerosol-aerosol), dalam hal ini radiasi ditangkis dan disebarkan ke segala penjuru. Sebagian radiasi menuju kembali ke angkasa, sebagian sampai ke permukaan bumi. Penangkisan dan penyerapan radiasi bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering lapisan bawah di mana massa atmosfir lebih terkonsentrasi.
  3. Radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfir, sampai ke permukaan bumi. Karena bumi sangat padat, maka radiasi ini bukan ditangkis, melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfir (proses ini biasa disebut refleksi - walaupun sebenarnya sama saja dengan tangkisan). Es dan salju merefleksi hampir kebanyakan dari radiasi solar yang sampai ke permukaan bumi, sedangkan laut, merefleksi sangat sedikit.
  4. Radiasi yang sampai ke permukaan bumi yang tidak direfleksi, akan diserap oleh bumi. Di lautan, penyerapan ini sampai pada puluhan meter dari permukaan laut, sedangkan di daratan, hanya pada level yang lebih tipis. Seperti halnya yang terjadi pada atmosfir, penyerapan radiasi di permukaan bumi menyebabkan naiknya temperatur permukaan tersebut.
Beberapa cara bumi melepaskan energi panas yang diterimanya:
1. Emisi radiasi dari permukaan bumi.
2. Konveksi
            Ada dua faktor yang patut dibahas dalam konveksi, yaitu konduksi dan konveksi itu sendiri. Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. Konveksi sendiri artinya cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel sustansi tersebut volumennya meluas/ membesar akibat panas. Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang.
            Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari radiasi solar) dari bumi? Pertama-tama radiasi solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi dimulai.
            Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena konveksi, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi. Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi.


          Radiasi matahari sejak dulu sampai sekarang tak habis-habis dibicarakan dan ditulis. Dahulu yang sangat populer dibahas mengenai iklim dan pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan alami dalam bangunan di siang hari.
Sekarang tidak hanya permasalahan itu saja, tapi sudah sangat berkembang, seperti berkaitan dengan permasalahan cuaca, atmosfir, pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup, kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis. Orang juga mempelajari ketersediaan radiasi matahari dengan berbagai cara dan pemodelan.

B.     Jenis Radiasi Matahari

Kehidupan manusia memang tidak terlepas dari sumber-sumber radiasi. Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebaran partikel-patikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi.  Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom ini menjadi muatan positif dan disebut ion positif, sementara itu elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau mengikat ion netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif dinamakan ionisasi, ini sangat penting sekali untuk diketahui karena melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau kerusakan pada sel-sel tubuh. Berdasarkan ada tidaknya ionisasi maka radiasi dibagi dalam 2 kategori yaitu
  1. Radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi
    1. Sinar ungu ultra
    2. Sinar merah infra
    3. Gelombang ultrasonik
  2. Radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi
    1. Sinar alfa
    2. Sinar beta
    3. Sinar gamma
    4. Sinar X
    5. Proton
Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik bisa dibedakan menjadi :
1.    Radiasi yang terlihat oleh mata kita (visible radiation, contohnya cahaya)
2.    Radiasi yang dapat kita rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi infra merah.
Panjang gelombang radiasi inframerah lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya (visible radiation). Gelombang elektromagnetik menyebar dalam bentuk 3 dimensi (volume), seperti halnya gelombang yang tersebar membentuk sebuah bola (sphere). Dalam hal ini, volumen di sekitar gelombang elektromagnetik bisa berbentuk: benda keras, cairan, gas, tapi bisa juga kekosongan (vacuum).
Menurut Max Planck (1900) pertukaran energi antara radiasi dan materi tidak terjadi secara kontinyu, melainkan paertukaran energi berlangsung melalui satuan energi yang disebut kwantum. Kwantum enegi radiasi (E) suatu gelomgang elektromagnetis (sinar gamma, sinar X) sama dengan konstanta Planck (6,62 x 10-27 erg detik) dikalikan dengan frekuensi radiasi, maka dapat dinyatakan dalam rumus:
   dan   
Ket :  C = kecepatan gelombang elektromagnetis (3 x 1010 cm detik)
                 λ = panjang gelombang
Oleh karena h dan C konstan, maka energi radiasi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, makin besar energi radiasi makin pendek gelombang dan sebaliknya semakin panjang gelombang akan menyebabkan energi radiasi semakin pendek.


C.     Pengaruh Radiasi Matahari

1.      Dampak positif Radiasi matahari
             Sadarkah kita jika tiap hari tubuh selalu menerima radiasi. Buktinya ada saat kita membuka jendela kamar di pagi hari. Kehangatan sinar matahari merasuki setiap kehidupan. Sinar atau cahaya yang dipancarkan sang surya itu dikenal dengan radiasi inframerah. Orang-orang yang hidup di daerah subtropis pada musim panas atau bila berkunjung ke daerah tropis sebagai turis gemar menjemur diri di pantai untuk mendapatkan radiasi ultraviolet agar kulit tubuhnya berwarna kecoklatan.
Saat ini, manusia dengan rekannya yang terpisah jauh dapat berkomunikasi dengan suara ataupun gambar. Itu juga berkat jasa radiasi gelombang pendek (microwave). Begitu pula hubungan antara seorang astronot yang ada di ruang angkasa dengan operator di pusat pengendali bumi. Bukan hal yang aneh pula hampir setiap dapur di negara-negara maju dilengkapi dengan alat memasak yang disebut microwave. Artinya kita telah banyak memanfaatkan berbagai jenis radiasi untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas hidup di bumi.
Sehingga bisa dikatakan radiasi adalah hal yang sudah akrab dengan kehidupan manusia. Sebab radiasi sudah ada di bumi sebelum kehidupan ini lahir. Bahkan, ia sudah hadir di ruang angkasa sebelum bumi itu sendiri ada. Radiasi merupakan bagian dari big-bang yang sejauh kita ketahui lahir kurang lebih dua puluh milyar tahun yang lalu. Sejak itu radiasi menyelimuti ruang angkasa dan merupakan bagian dari bumi. Radiasi memang sangat berbahaya bagi manusia tetap radiasi juga sangat dibutuhkan oleh manusia , tergantung bagaimana kita memanfaatkannya ?, untuk itulah manusia dijadikan khalifah dimuka bumi ini untuk mengaturnya dengan baik. berikut cara untuk memanfaatkan sinar radiasi :

·         Energi Panas Matahari sebagai Energi Alternatif
Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negara-negara yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa energi matahari yang tersedia adalah sebesar 81.000 TerraWatt sedangkan yang dimanfaatkan masih sangat sedikit.
Ada beberapa cara pemanfaatan energi panas matahari yaitu:
1.      Pemanasan ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan ruangan, yaitu:
a)      Jendela
Ini merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda. Biasanya di daerah-daerah empat musim dinding/tembok bangunan diganti dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat musim dingin.
b)      Dinding Trombe(Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut biasanya berupa kaca. Dinding ini dinamai berdasarkan nama penemunya yaitu Felix Trombe, orang berkebangsaan Perancis. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara pada dinding trombe.
c)      Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe hanya saja jarak antara dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa hidup di dalamnya. Prinsip kerja greenhouse juga serupa dengan dinding trombe. Panas masuk melalui kaca ke dalam greenhouse lalu dikonveksikan ke dalam bangunan untuk menghangatkan ruangan atau menjaga suhu rungan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.
2.      Penerangan ruangan
Adalah teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai saat ini. Dengan teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu dinyalakan sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini dilaksanakan dengan mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa masuk dan menerangi ruangan dalam bangunan.

3.      Kompor matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar. Untuk diameter cermin sebesar1,3 meter kompor ini memberikan daya thermal sebesar 800 watt pada panci. Dengan menggunakan kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak dapat dikurangi.
4.      Pengeringan Hasil Pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.
5.      Pemanasan Air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk mandi maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan klinik kesehatan. Penyediaan air panas ini memerlukan biaya yang besar karena harus tersedia sewaktu-waktu dan biasanya untuk memanaskan digunakan energi fosil ataupun energi listrik. Namun Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya maka hal ini bukan merupakan masalah karena pemanasan air dilakukan dengan menyerap panas matahari dengan menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan biaya bahan bakar.
Prinsip kerjanya adalah panas dari matahari diterima oleh kolektor yang terdapat di dalam terdapat pipa-pipa berisi air. Panas yang diterima kolektor akan diserap oleh air yang berada di dalam pipa sehingga suhu air meningkat. Air dingin dialirkan dari bawah sedangkan air panasnya dialirkan lewat atas karena massa jenis air panas lebih kecil daripada massa jenis air dingin (prinsip thermosipon). Air ini lalu masuk ke dalam penyimpan panas. Pada penyimpan panas, panas dari air ini dipindahkan ke pipa berisi air yang lain yang merupakan persediaan air untuk mandi/antiseptik.
Sedangkan air yang berasal dari kolektor akan diputar kembali ke kolektor dengan menggunakan pompa atau hanya menggunakan prinsip thermosipon. Persediaan air panas akan disimpan di dalam tangki penyimpanan yang terbuat dari bahan isolator thermal. Pada sistem ini terdapat pengontrol suhu jika suhu air panas yang dihasilkan kurang dari yang diinginkan maka air akan dimasukkan kembali ke tangki penyimpan panas untuk dipanaskan kembali.
Kolektor yang digunakan pada pemanas air tenaga panas matahari ini adalah kolektor surya plat datar yang bagian atasnya terbuat dari kaca yang berwarna hitam redup sedangkan bagian bawahnya terbuat dari bahan isolator yang baik sehingga panas yang terserap kolektor tidak terlepas ke lingkungan. Air panas di dalam kolektor bisa mencapai 82 C sedangkan air panas yang dihasilkan tergantung keinginan karena sistem dilengkapi pengontrol suhu.

·         Energy matahari untuk mahluk hidup

  1. Membantu proses pengeringan
   

     Untuk manfaat yang satu ini, sudah tidak perlu diragukan lagi, kita semua telah kita ketahui secara pasti. Dengan panas matahari, kita dapat mengeringkan pakaian yang kita cuci dan mendapatkan manfaat berlebih jika kita juga memanfaatkan matahari untuk membantu proses pengeringan kerupuk, ikan asin, serta membantu dalam proses pemanenan garam. Matahari juga membantu proses terbentuknya awan dengan menguapkan permukaan yang berair sehingga air tersebut menguap dan mengkristal membentuk awan. Setelah awan terbentuk, matahari terus menyinarinya dan membuatnya kembali mencair menjadi peristiwa alam yang kita sebut hujan.
  1. Mengatur tata surya
Karena matahari merupakan pusat dari tata surya, maka planet dan satelitnya berevolusi sambil berotasi mengelilingi matahari. Kenapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan oleh gaya gravitasi matahari yang menarik planet sedemikian hingga planet-planet berevolusi mengelilinginya dan membentuk tatanan tata surya yang kita sebut galaksi Bimasakti.
  1. Membantu kita beristirahat dengan lebih baik
Beberapa sumber menyebutkan bahwa jika seseorang terpapar sinar matahari selama kurang lebih 6 jam setiap harinya, individu tersebut akan menjadi segar di petang hari, terutama jika individu tersebut terpapar sinar matahari di sore hari. Sedangkan setelah petang, semakin malam agak larut, individu akan merasa mengantuk seiring dengan mereka terpapar cahaya lampu atau cahaya buatan lain yag membuat mereka merasa mengantuk, sehingga dapat beristirahat dengan baik.
  1. Berperan sebagai analgesik atau pereda rasa sakit
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh universitas-universitas, terutama universitas barat telah mencapai suatu penemuan bahwa sinar matahari juga dapat digunakan sebagai obat pereda rasa sakit. Penelitian menunjukkan bahwa pasien pasca operasi yang terpapar matahari di kamar rawatnya merasa lebih nyaman dan tidak mudah stress serta merasakan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan pasien yang kamarnya tidak terkena paparan matahari. Pasien juga dapat sedikit berhemat dengan lebih sedikit mengkonsumsi obat pereda rasa sakit.
  1. Membantu membakar lemak
Manfaat matahari bagi kehidupan yang lainnya adalah membantu membakar lemak. Lemak yang dimaksud tidak hanya lemak yang berada di bawah jaringan kulit, tetapi juga lemak yang pada akhirnya akan berujung pada penyakit jantung dan kolesterol. Lemak akan perlahan luruh dan menjauhkan pula berbagai macam penyakit akibat lemak. Selain itu, cahaya matahari juga sedang diteliti karena ada asumsi bahwa matahari dapat memaksimalkan fungsi metabolisme tubuh.
  1. Membantu mengatur masa hidup manusia
Seperti topik yang kita bahas dalam bahasan ini yaitu manfaat matahari bagi kehidupan, matahari juga mempunyai manfaat untuk mengatur masa hidup manusia. Bagaimanakah maksudnya? Yang mengatur masa hidup manusia yang dimaksudkan disini adalah matahari melalui siklusnya. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa siklus matahari yang nantinya mempengaruhi intensitas cahaya matahari yang sampai ke bumi. Hal ini sekaligus juga mempengaruhi genom manusia yang menentukan lamanya seseorang hidup, berdasarkan pada di siklus matahari yang mana seseorang lahir.
7. Sumber Energi Paling Besar
Matahari merupakan sumber energi paling besar bagi alam semesta/ tata surya, terutama bagi bumi, seluruh makhluk yang ada di bumi tidak akan dapat hidup tanpa matahari. Matahari merupakan sumber energi yang paling besar.
8. Matahari Sumber Energi Untuk Tumbuhan

Matahari adalah sumber utama bagi setiap tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, tanpa matahari maka tumbuhan akan mati karena tidak dapat “memasak” untuk kebutuhan dirinya. Jika tidak ada tumbuhan maka manusia juga akan binasa karena tidak ada oksigen yang dihasilkan di bumi.
Siklus hidup manusia dan semua makhluk hidup sangat bergantung pada matahari, contoh sederhananya adalah dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Oksigen yang di hasilkan akan membawa dampak bagi kehidupan yang ada di bumi. Bahkan jika kita bandingkan matahari sama pentingnya dengan manfaat air bagi kehidupan kita.



1.       Dampak negatif terhadap manusia

Beberapa jenis radiasi dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia apabila tidak bisa mengelolanya dengan baik seperti sinar dengan gelombang pendek berefek negative terhadap alam yaitu,
-          menimbulkan keradangan kulit akut.
-          Terhadap mata: menimbulkan konjungtivitas dan keratitis. Lensa mata sangat radiosensitif sehingga pada penyinaran 400-500 rad menimbulkan katarak.
-          Terhadap alat kelamin:
  1. Dosis 600 rad menimbulkan sterilitas (testis lebih sensitif daripada ovum). Pada dosis rendah dapat menimbulkan mutasi gen dan kelainan pada turunan.
  2. Pada wanit hamil akan terjadi kematian foetus atuu menimbulkan kelainan.
-          Terhadap paru-paru: menimbulkan batuk, sesak nafas dan nyeri dada serta fibrosis paru-paru.
-          Terhadap tulang: menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang serta osteoporosis.
-          Terhadap saraf: timbul degenerasi jaringan otak.
-          Penyakit radiasi: demam, rasa lelah, kurang nafsu makan, mual, nyeri kepala an mudah mencret.
-          Efek genetik: terjadi mutasi gen.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari akibat radiasi matahari
1. Proteksi radiasi
                   Pada pembahasan sebelumnya sudah dibahas akan bahaya radiasi gelombang elektromagnetik, radiasi sinar X atau sinar gamma dari zat medium yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh. Untuk menghindari efek-efek yang merugikan tubuh manusia dan makhluk biologis yang diakibatkan radiasi pengion perlu kiranya dimbil suatu tindakan atau perlindungan terhadap radiasi itu sendiri. Tetu saja dalam menerima radiasi itu ada batas-batas tertentu yang masih dapat ditolerir oleh berbagai jaringan. Misalnya tangan dan kaki boleh menerima lebih banyak radiasi dibandingkan dengan organ gonad atau lensa mata yang sangat peka terhadap radiasi. Salah satu usaha yang dilakukan oleh International Commassion on Radiological Protection (ICRP) untuk menghindari bahaya radiasi maka ditentukannya suatu dosis maksimum yang dapat diperkenankan sebagai pedoman dalam proteksi radiasi. Maksud dari pemakaian dosis limit ini untuk memperoleh standarisasi dalam pelaksanaan poteksi pada pemakaian sumber-sumber radiasi, sehingga masyarakat tidak mungkin mendapatkan radiasi yang membahayakan. Adapun batas dosis bagi masyarakat:
  1. Seluruh tubuh, sumsum tulang kelenjar kelamin: 0,5 rem dalam 1 tahun
  2. Kulit, tulang, kelenjar tiroid: 3 rem dalam 1 tahun
  3. Tangan, lengan bagian bawah,kaki, pangkal kaki: 7,5 rem dalam 1 tahun
  4. Bagian lain dari tubuh: 1,5 rem dalam 1 tahun
5.      Efek Radiasi Terhadap Manusia

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH

Menjaga Kebersihan WC di Sekolah ?

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI LIPID DAN KOLESTROL)