Kadar Lengas Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM KADAR LENGAS TANAH

BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Bridges, 1979).
Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Hillel,1983).
Di dalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena adanya berbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari rongga pori tanah diperlukan gaya atau energi yang diperlukan untuk melawan energi yang menahan air. Gaya – gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsi molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya larutan garam dan gaya kapiler. Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas – batas tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah – tanah yang tergenanglah yang menyebabkan kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan memuaskan dalam larutan air bila aerasi diberikan dengan baik. Dalam kaitanya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah yang relative rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini didominasi oleh pori – pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ketanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi (Mukhid,2010).
Hubungan Berat Isi (Bi) dan Berat Jenis (BJ) saling berhubungan. Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu (Tim Dosen FPUB, 2010).
 Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis tanah sangat banyak, di antaranya dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka penyerapan air akan baik atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman. Grafik pengaruh pengolahan tanah terhadap berat isi pada 3 minggu setelah tanam Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah. Untuk mengatasi itu, maka diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak tanah dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat rongga atau pori-pori dalam tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus ( Anonymous, 2010 ).
Porositas total adalah perbandingan volume ruang total batuan pada formasi dengan volume ruang pori yang terisi oleh fluida. Satuan porositas akan memiliki porositas tapi apabila tidak memiliki permeabilitas maka tidak dapat diproduksi. Porositas total dicari dari 5 jenis porositas, yaitu :
1      Porositas primer merupakan ruang pori yang dimiliki batuan tersebut sehingga dapat menampung dan menyimpan fluida.
2      Porositas sekunder merupakan ruang pori yang dapat menyerap air atau menampung fluida tapi terbentuknya karena proses lanjutan setelah pengendapan berupa disolusi pada batuan tersebut.
3      Porositas bersambung merupakan porositas yang saling berhubungan dan membentuk jalur pada ruang pori.
4      Porositas potensial merupakan porositas yang dapat memberikan aliran pada fluida pada batasan tertentu tergantung dari ukuran pori.
5      Porositas efektif merupakan porositas yang dapat memberikan aliran fluida bebas bukan merupakan porositas yang bersambung. (Andius Dasa Putra, 2011).
Tanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sebab tanah dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhan. Sedangkan manusia sangat membutuhkan tanaman baik dalam pemenuhan makanan, pakaian dan lain-lain. Komponen tanah (mineral, organik, air dan udara) tersusun antara satu dengan yang lainnya membentuk tubuh tanah kenampakan sifat-sifat tanah di daerah tertentu berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh proses gabungan alami yaitu bahan induk, iklim, topografi dan organisme yang bekerja pada waktu tertentu.
Untuk mempelajari tanah telah dilakukan melalui beberapa disiplin ilmu yaitu ilmu kimia, fisika tanah, mineralogi tanah, mikrobiologi tanah dan sebagainya. Karakteristik tanah yang utama bahwa dalam mempelajari masalah tanah dibatasi oleh satuan pewakil pedosfer daam bentuk pencuplikan dan analisis tanah. Analisis tanah dapat berupa pengukuran secara kimiawi, fisika dan biologi yang bertujuan untuk memahami sifat tanah dan keseuaiannya untuk pertumbuhan tanaman.

1.2   Tujuan praktikum
1.      Menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara
2.      Menetapkan kadar lengas kapasitas lapang
3.      Menetapkan kadar lengas maksimum










BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (atrik, osmosis dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan seberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan (Notohadiprawiro, 2006).
Dalam kaitannya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah yang relative rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini didominasi oleh pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ke tanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi (Mukhid, 2010).
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air (moisture) yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah, secara umum dikenal 3 jenis, yaitu (a) lengas tanah (soil moisture) adalah air dalam bentuk campuran gas (uap air) dan cairan (b) air tanah (soil water) yaitu air dalam bentuk cair dalam tanah sampai lapisan kedap air. (c) air tanah dalam (ground water) yaitu lapisan air tanah kontinu yang berada di tanah bagian dalam (Handayani, 2009).
Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai kapasitas penyangga yang rendah apabila basah. Kemampuan tanah untuk menyimpan air salah satunya air hujan menentukan juga spesies apa yang tumbuh. Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisika tanah untuk mengetahui kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara pada setiap jenis tanaman (Anonim, 2007).
Menurut Hanafiah (2007) bahwa koefisien air tanah yang merupakan koefisien yang menunjukkan potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari :
1.      Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi dimana seluruh ruang pori-pori tanah teris oleh air
2.      Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis sehingga tegangan antara air udara meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi.

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1  Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2013 pukul 15.40 WITA di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2  Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain timbangan analitik, cawan, oven dan alat tulis.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antar lain contoh tanah kering udara gumpalan, contoh tanah kering udara dan contoh tanah kering udara berdiameter 2 mm.

3.3  Prosedur kerja
1.      Ditimbang cawan bersih dan kosong (a gr)
2.      Dimasukkan contoh tanah yang pertama ke dalam cawan kemudian timbang (b gr). Tanah yang digunakan adalah tanah vertisol.
3.      Dimasukkan cawan yang berisi tanah tersebut ke dalam oven yang diatur temperaturnya 105◦C - 110◦C, dibiarkan selama 24 jam.
4.      Dikeluarkan dan dibiarkan mendingin, kemudian timbang (c gr).
Langkah 1 – 4 dikerjakan untuk contoh tanah lainnya.













BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1     Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan kadar lengas tanah
No.    Tanah vertisol    a (gr)    b (gr)    c (gr)    Kadar lengas (%)
1.    Tanah kering angin    42,17    47,98    47,65    6,02
2.    Tanah kapasitas lapang    41,99    50,11    47,17    56,75
3.    Air maksimum    41,90    54,35    49,52    59,4

4.2    Pembahasan
Pada praktikum penentuan kadar lengas tanah ini menggunakan tanah vertisol. Tanah vertisol ini memilki lapisan solum tanah yang agak dalam atau tebal yaitu antara 100-200 cm. Berwarna kelabu sampai hitam sedang tekstur lempung berliat sampai liat. Kandungan liat tanah vertisol ini lebih tinggi dai 30% pada seluruh lapisan horizon dengan sifat mengembang dan mengkerut. Dimana pada keadaan kering tanah mengkerut menjadi pecah-pecah dan sebaliknya saat basah tanah mengembang dan lengket.
Kadar air pada tanah vertisol cukup tinggi karena memiliki solum yang cukup dalam, dapat dilihat pula dari hasil praktikum tersebut pada tanah kering angin sebesar 6,02%, pada tanah kapasitas lapang sebesar 56,75% da pada persediaan air maksimum sebesar 59,4%.
Tanah yang bertekstur kasar mempunyai kemampuan menahan air yang kecil daripada tanah bertekstur halus. Air terdapat dalam tanah karena ditahan atau diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan gravitasi.
Tanah yang diovenkan beratnya akan berkurang dari berat awal. Hal ini dikarenakan hilangnya kadar air yang terkandung pada tanah tersebut. Enegi yang telah dilepaskan ketika air berubah dari uap ir menjadi cairan, pembebasan panas dan pembentukan air hujan merupakn sumber energi utama untuk sistem hujan. Bila butir-butir air hujan jatuh ke atas tanah kering dan diserap oleh permukaan partikel tanah, terjadi penurunan lebih lanjut dalam pergerakan dan mempunyai muatan positif dan negatif.
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum penetapan kadar lengas tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi dan tingginya muka ar tanah.
2.      Tanah vertisol memiliki kadar air tinggi karena tanah vertisol memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam atau tebal.
3.      Data yang diperoleh dari hasil perhitungan kadar air vertisol yang kami amati adalah sebagai berikut :
a.       Kadar lengas tanah kering angin sebesar 6,02%
b.      Kadar lengas tanah kapasitas lapang sebesar 56,75%
c.       Kadar lengas maksimum tanah sebesar 59,4%

5.2 Saran
Sebaiknya kita harus teliti dalam memilih tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Misalnya tanah vertisol merupakan tanah yang cukup baik dan cocok untuk dijadikan tanah persawahan.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH

Menjaga Kebersihan WC di Sekolah ?

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI LIPID DAN KOLESTROL)