BELAJAR DARI SISTEM PENDIDIKAN DI FINLANDIA
Finlandia
adalah Negara dengan pendidikan nomor 1 di dunia. Oleh karena itu, apa salah
nya jika kita meniru dan memperhatikan Finlandia untuk memajukan mutu
pendidikan di tanah air. Finlandia memiliki semboyan dalam pendidikan mereka
yang mengatakan bahwa “ less is more”, kekurangan adalah kelebihan. Itulah yang
mendasari prinsip pendidikannya.
Finlandia memiliki budaya yang sangat sederhana, wilayah yang sangat
sempit, bahkan orang-orang disana tidak memiliki kendaraan-kendaraan yang
besar. Namun, laju pertumbuhan mereka tidak kalah dengan Negara maju lainnya.
inilah hasil dari penerapan prinsip mereka yaitu kekurangan adalah kelebihan
yang mengandung syarat akan makna dibalik semboyan tersebut.
Salah
satu yang paling menarik dari Negara Finlandia adalah system pendidikan yang
menjadi nomor 1 di dunia. Mengalahkan Negara-negara yang memiliki fasilitas
yang modern dan lebih luas dari Finlandia. Berikut saya akan memaparkan
beberapa contoh saja hal unik yang terdalam system pendidikan mereka, yaitu :
1.
Waktu belajar mereka hanya sekitar 4 jam per
hari
Ini sangat
menarik untuk disoroti, bagaimana system pendidikan di tanah air kita
Indonesia. Hampir 8 jam per hari kita di Sekolah. Bahkan, tidak puas sampai
disana. Pemerintah kita mau menambahkannya lagi dengan les-les tambahan. Dari
jam 7 sampai jam 3 , kita di sekolah. Dengan waktu istirahat hanya 15 menit
pagi dan siang. Coba kita lihat Finlandia mereka masuk hanya dari jam 9 pagi
sampai jam 2 siang. Itupun diberikan istirahat sangat banyak sekali. Ini
membuktikan bahwa kuantitas tidak akan menjamin pendidikan kita akan sukses.
2.
Mereka percaya bahwa pelajaran itu masuk ketika
siswa mempunyai keinginan
Siswa akan
mengerti ketika dia mau mengerti, inilah prinsip kedua dari Finlandia. Mereka
tidak ingin memaksa muridnya untuk mengerti. karena semakin dipaksa maka murid
akan lebih melawan untuk tidak ingin belajar. Mereka mengutamakan untuk
meningkatkan motivasi keinginan belajar dari pada mamaksa mereka untuk belajar.
karena pada dasarnya semua pelajaran itu tidak sulit asalkan siswa memiliki
keinginan dan komitmen untuk belajar. namun, keinginan dan komitmen tersebut
tidak lahir dengan jalan dipaksa. Itu semua ada dari pilihan nurani mereka
sendiri. Sehingga, finlandia menyadari bahwa setiap anak memiliki keinginan dan
skill yang berbeda-beda. Pelajaran tersebut bukanlah sebagai tolak ukur dalam
system pendidikannya, tetapi menumbuhkan keinginan anak secara alami itulah
yang menjadi tujuannya.
3.
Ujian sangat sedikit
Ini membuktikan
bahwa finlandia tidak menjadikan nilai ujian secara keseluruhan. Namun, mereka
lebih memilih membentuk karakter siswanya secara alami bukan denga cara
paksaan. Contoh saja waktu istirahat yang sangat lama. Dalam waktu tersebut,
mereka menyuruh siswa untuk melakukan hobinya mulai dari olahraga, pemanasan,
bermain dan sebagainya. Karena dari hal ini akan menumbuhkan motivasi siswa
secara alami bagaimana harus berkompetisi, merawat diri, menjalin hubungan
dengan sesama dan sebagainya. Ini semua akan terbentuk atas kemauan siswa
sendiri.
Mungkin yang
dapat saya simpulkan dari tulisan ini adalah memahami pelajaran tidak dapat
dipaksakan. Siswa akan mengerti jika mereka ingin untuk mengerti. oleh karena
itu, diperlukan strategi pembelajaran yang manusiawi untuk dapat menumbuhkan
keinginan siswa untuk belajar.
Mungkin ini yang
dapat saya sampaikan dalam tulisan ini, saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca
Comments
Post a Comment