Mengapa Muslim Harus Bisnis?
“sesungguhnya
terdapat suri tauladan pada diri rasullullah”, ada suatu rentang waktu yang
sangat penting dalam kehidupan rasullullah SAW. Bagaimana rasullullah SAW telah
menjelajahi begitu banyak Negara, pada masa itu. Pada umur 12 tahun beliau
mulai berdagang dibawa oleh kakeknya Abdul Muthalib, setelah kakeknya
meninggal. Beliau diasuh oleh pamannya Abu Thalib yang tidal lain juga adalah
seorang pedagang. umur 12-37 tahun
selalu berdagang yang menghabiskan waktu selama 25 tahun, umur 37-40 tahun,
beliau menghabiskan waktu untuk bertafakkur di Gua Hira. 40 – 63 tahun, beliau
menjadi rasul selama 23 tahun.
Ini
menyiratkan bahwa Umat Muslim harus memberi kontribusi kepada orang lain,
memberikan pelayanan yang baik, memenuhi
kebutuhan orang lain, dsb. Ini hanyalah beberapa alasan, mengapa sebagai muslim
itu harus berbisnis?. Banyak sekali ilmu yang akan kita dapatkan jika mau
melakukan bisnis. Terutama dalam hal melakukan komunikasi yang baik kepada
orang lain, apabila komunikasi sudah baik itu berarti kita sudah menjalin
hubungan antar sesame yang menggambarkan bahwa kita ini adalah mahluk social,
tidak akan dapat bertahan hidup tanpa orang lain. Seberapa besar pun kekuatan
anda, kekayaan anda, jabatan anda , sungguh anda tidak akan mampu hidup tanpa
orang lain. Dengan menjalin hubungan tali silaturahmi, berarti anda telah
membuat jaringan dalam hidup dan anda akan menemukan manfaatnys suatu hari
nanti.
Di samping
itu, bisnis haruslah didasari dengan akhlak mulia sebagaimana yang telah
ditunjukkan oleh rasullullah SAW. Beliau dikenal sebagai orang yang “siddiqin”
yaitu jujur. Beliau mencontohkan kepada kita bagaimana orang-orang
menghormatinya dikarenakan akhlak beliau begitu luarbiasa dipercaya oleh orang
lain. Bahkan, sampai-sampai musuh pun menghormatinya begitu besar dikarenakan
sifat siddiqinnya tersebut. Beliau tidak pernah melakukan kecurangan sedikitpun
dalam berbisnis, ini harus patut menjadi contoh bagi kita dalam melakukan
bisnis, bagaimana keadaan suatu barang, baik buruknya haruslah kita transparan
kepada konsumen yang akan membeli, supaya tidak ada penyesalan di kemudian
harinya dari pihak pembeli maupun pedagang.
Kedua
rasullullah SAW memiliki sifat amanah yang berarti dapat dipercaya. Apabila
beliau sudah mengatakan A maka itu harus A.
begitu amanahnya beliau sehingga digelari Al-amin oleh orang-orang
Mekah. Itu semua beliau dapatkan dari sejak kecil, inilah yang harus kita
perhatikan untuk membangun kepercayaan orang itu haruslah dimulai seawal
mungkin dan dibangun atas keikhlasan bukan karena memiliki kepentingan
tertentu.
Ketiga
beliau memiliki sifat tabliq yang artinya menyampaikan. Beliau dalam berbisnis
itu mampu menyampaikan kegunaan, manfaat, mudharatnya kepada pembeli. Sehingga
pembeli mampu mencerna dan mengetahui dengan baik benda-benda yang akan dibeli
dengan baik. Ini adalah keuntungan dalam berbisnis, selain berbisnis kita telah
melatih diri melakukan komunikasi yang baik dengan orang lain. Kita pastinya
mengerti bagaimana pentingnya public speaking, menjalin silaturahmi, sebagai
mahluk social dan sebagainya. Komunikasi yang baik merupakan kunci untuk
mencapai kehidupan yang madani.
Terakhir,
beliau memiliki sifat fathanah artinya cerdas. Dalam bisnis, kita harus mampu
menunggu dan menciptakan peluang sendiri. Yang berarti kita harus membuat
strategi-strategi bisnis sesuai dengan keadaan yang ada disekitar kita. Inilah
yang disebut dengan EQ (Emotional Quotion), kemampuan untuk merasakan apa yang
orang lain rasakan. Kita harus sensitive dan mengerti apa yang lingkungan kita
butuhkan dan inginkan.
Mungkin
hanya ini sedikit ulasan yang dapat saya sampaikan dalam tulisan ini, saya
sangat mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan kritik yang membangun untuk memperbaiki tulisan ini.
Comments
Post a Comment