Jangan Mudah Percaya bahwa Produk tersebut Organik
Seiring dengan perkembangan perekonomian, orang semakin gencar memperhatikan kesehatannya. mulai dari pola makanan sehat, rutin berolahraga, aktivitas sehari-sehari menjadi semakin teratur dan mendambakan kwalitas hidup sehat. salah satu yang dilakukan adalah dengan mengkonsumsi produk organik seperti sayuran, buah, beras dan sebagainya harus memiliki cap sebagai produk organik. berapapun harganya tidak dihiraukan, yang penting sehat. murah atau mahalnya harga suatu produk organik tidak diperdulikan. ya, ini memang prilaku yang sangat baik membuktikan bahwa orang tersebut memiliki pengetahuan tentang kesehatannya dan sudah memiliki kemajuan dalam berfikir.
Tahukan anda bahwa produk yang anda konsumsi tersebut benar-benar organik ?, apakah anda dapat membuktikan bahwa produk itu aman untuk kesehatan?. bagi para businessman, ini merupakan isu yang harus dimanfaatkan dan peluang besar yang harus diambil guna meraih keuntungan sebanyak mungkin. mereka akan menjual dan mendistribusikan produk organik di toko supermarket mereka yang memiliki merk.
ketikan saya menghadiri acara perkuliahan tentang produk organik yang dipaparkan oleh seorang dosen, dia mengatakan bahwa," produk-produk yang sudah dicap dan dijual belum tentu adalah benar-benar produk organik, karena untuk menghasilkan produk organik asli pada saat sekarang ini sudah kecil kemungkinannya". ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh dosen ini, y aitu sebagai berikut :
1. Media tanam sudah miskin akan unsur hara organik
sebagaimana yang kita tahu, petani kita sudah menjadi kebiasaan melakukan budidaya intensif menggunakan pupuk kimia, pestisida, dan sebagainya. budidaya intensif sudah mulai dipakai pada zaman orde baru, menggalakkan pemupukan kimia sebagai basis sentral dalam meningkatkan produksi pertanian hingga sekarang sudah berumur kira-kira 30 tahunan sistem tersebut. untuk mengembalikan kesuburan lahan merupakan hal yang sangat sulit. walaupun dengan menggunakan pupuk organik yang sudah beredar berbagai jenisnya. bayangkan saja, jika dianalisis kebutuhan pengembalian kesuburan lahan per hektar, itu memerlukan 30 ton per hektar pupuk organik. bagaimana petani kita mampu menyediakan biaya operasional yang begitu besar, pastinya mereka akan menggunakan pupuk kimia untuk mendukung produksi pertanian mereka. oke, bisa saja produk tersebut organik jika diproduksi dalam skala kecil. namun , kita lihat toko-toko swalayan, supermarket dan sebagainya memiliki suplai produk organik yang begitu besar, bagaimana mereka bisa menyediakannya.
2. Menggunakan sedikit pupuk kimia
setelah dilakukan penelusuran dari sumber petani yang memasok produk tersebut. ternyata, mereka mengakui bahwa produksinya juga menggunakan sedikit pupuk kimia 1 gelas per are. ucap mereka secara sederhana, namun, bagaimana kita tahu bahwa produk tersebut bebas dari residu pupuk kimia. jika dikalkulasi pupuk kimia, produk tersebut memiliki kwantitas bahan kimia yang tinggi belum lagi penggunaan pestisida dan sebagainya. ini perlu menjadi pertimbangan kita dalam memilih produk organik.
3. Produk tersebut hanya diberikan cap atau merk saja
Banyak sekali kejadian yang ditemukan, ternyata para penjual mengambil produk dari pasar-pasar biasa di masyarakat. namun, produk tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga produk tersebut benar-benar seperti produk organik. ini saya sangat miris ketika mengetahui para distributor khususnya di toko swalayan, mall, supermarket dan sebagainya. mereka membeli produk tersebut pada petani biasa dengan harga 20.000 rupiah per kilonya, namun mereka menjualnya dengan harga yang sangat fantastis 80.000 rupiah ketika sudah mengecap produk tersebut sebagai produk organik. padahal petani tempatnya mengambil tidak pernah mengklaim produknya tersebut adalah produk organik. serta selisih harga yang begitu besar. para pemodal besar seperti memainkan dan memonopoli petani yang tak berdaya, mereka meraup keuntungan yang berlipat ganda diatas penderitaan para petani. setelah ditanya, mereka beralasan untuk biaya pengemasannya besar, transportasi dan sebagainya. petani yang sudah lelah-lelah mencangkul, menanam, tetapi dipermainkan begitu saja seenaknya
hanya ini yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan ini dapat menjadi pertimbangan dalam memilih produk organik. bukannya saya tidak pro terhadap produk ini, tapi sebagai orang pertanian mesti memberikan informasi fakta kepada masyarakat untuk kepentingan bersama.
Comments
Post a Comment